Selasa, 14 September 2010

PVC: Aplikasi Medis untuk Kehidupan

Selang PVC untuk keselamatan hidup. Nutrisi dan cairan mencapai sistem pencernaan pasien melalui sistem selang PVC.
Alat bantu pernafasan yang dapat diandalkan, kantung darah yang steril ataupun sarung tangan higienis sekali-pakai adalah beberapa contoh yang menjadikan produk peralatan medis dari bahan PVC sesuatu yang tak tergantikan dalam dunia medis selama 50 tahun terakhir.
Dikarenakan kompatibilitasnya yang luar biasa, para dokter juga merekomendasikan produk-produk yang terbuat dari PVC bagi orang-orang yang menderita berbagai jenis alergi. Melalui proses pengembangan produk yang inovatif, para produsen peralatan medis terus berusaha mengembangkan teknik-teknik terbaik untuk melayani aktivitas perawatan pasien.
Makan menjadikan tubuh dan fikiran sehat, disamping memang merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi manusia. Akan tetapi orang yang sedang sakit seringkali mengalami gangguan dalam aktivitas makan. Ketika gangguan semacam ini terjadi pada seseorang, dia tidak mampu mencerna makanan dalam jumlah yang cukup melalui mekanisme yang biasa. Pada kondisi semacam ini, asupan sari makanan dari luar menjadi hal yang vital untuk dilakukan, dimana pasien menerima cukup energi dan nutrisi melalui makanan cair yang disalurkan ke saluran pencernaan. Satu kantong makanan cair mencukupi kebutuhan pasien untuk sehari penuh, sementara kandungan kalori dari makanan cair tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Sistem Suplai Nutrisi yang Dapat Diandalkan
Sebuah perusahaan Jerman Pfrimmer Nutricia GmbH yang bermarkas di Erlangen merupakan spesialis dalam bidang nutrisi medis yang menawarkan banyak pilihan produk minuman nutrisi maupun makanan cair, system aplikasinya serta selang dan pompa pendorong makanan cair ke dalam tubuh para pasien. Perusahaan ini mengembangkan produk peralatan medis Flocare yang berfungsi untuk mengatur dan mengalirkan zat nutrisi yang diperlukan bagi kelangsungan hidup pasien. Sistem ini mengalirkan makanan cair dari suatu kantong plastik ataupun botol gelas ke dalam tubuh pasien menggunakan gaya gravitasi ataupun pompa sebagai pendorong.
Sistem Aliran Menggunakan Selang
Nutrisi ditransportasikan melalui system selang yang terbuat dari bahan PVC yang lentur. Sebagai perusahaan pionir dalam bidang nutrisi medis, Pfrimmer Nutricia telah menawarkan bahan selang PVC yang menggunakan plasticizer Hexamoll DINCH dari BASF sejak tahun 2005 karena suatu alasan yang baik: substrat nutrisi mengandung lemak yang dapat melarutkan sebagian kecil plasticizer yang terkandung dalam bahan selang. Kecepatan migrasi plasticizer dari selang ke nutrisi cair tersebut adalah jauh lebih kecil bila menggunakan Hexamoll DINCH karena sifatnya yang memiliki kelarutan rendah dalam lemak.
“Dengan menggunakan Hexamoll DINCH, kami dapat mencapai standar yang lebih tinggi dalam bidang nutrisi medis”, kata Dagmar Dehler, Head of Public Health Care di Pfrimmer Nutricia. Pencapaian standar yang lebih tinggi ini telah dikonfirmasi melalui pengkajian teknologi aplikasi, test toksikologi dan juga rekomendasi dan serifikasi oleh institusi dan badan internasional. Singkatnya, Hexamoll DINCH adalah jenis plasticizer yang telah dikaji secara intensif dan diterima sebagai alternative terbaik saat ini untuk aplikasi yang memungkinkan kontak dengan manusia, seperti peralatan medis, pengemas makanan dan obat-obatan serta mainan anak-anak.

Sumber : pvcindonesia.wordpress.com

Fakta Seputar Bahan PVC

Resin PVC

1.   Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan resin PVC adalah gas chlorine dan ethylene. Gas chlorine didapat dari garam dapur, dan ethylene dihasilkan dari minyak bumi. Porsi chlorine adalah 57% dari keseluruhan berat PVC, jadi PVC termasuk bahan plastik dengan ketergantungan yang rendah terhadap minyak bumi yang ketersediaannya kian hari kian menipis.
2.  Pembuatan PVC memerlukan sangat sedikit energi. Studi menunjukkan bahwa energi yang digunakan untuk memproduksi PVC jauh lebih kecil dibanding energi yang digunakan untuk memproduksi bahan-bahan jenis lain. Pembuatan PVC hanya memerlukan 40% dari energi yang diperlukan untuk memproduksi besi baja dan hanya 13% dari energi yang diperlukan untuk memproduksi aluminium. PVC juga menggunakan paling sedikit komponen minyak bumi dibanding bahan plastik yang lain.
3.  Bahan PVC juga memiliki kontribusi terhadap pelestarian hutan tropis. Jika kayu hutan tropis digunakan sebagai bahan baku pembuatan jendela dan pintu, maka hutan tropis harus dikelola dengan baik untuk menjamin kelestariannya. Jika tidak, yang akan terjadi adalah eksploitasi terus menerus yang mengakibatkan musnahnya hutan tropis. PVC adalah bahan yang populer digunakan untuk produk jendela rumah.
4.    Melalui teknologi bahan-bahan aditif, PVC dapan dibentuk menjadi produk-produk bermanfaat dengan variasi sifat yang sangat beragam: keras, lunak dan transparan; menghasilkan produk-produk yang begitu beragam, mulai dari pipa dengan berbagai ukuran dan spesifikasi kekuatan, peralatan medis, berbagai kemasan makanan maupun non-makanan, kulit imitasi, automotive parts, selang dan kabel, electronics parts, dan lain-lain.

Plasticizer (Phthalates)

1.  Phthalates adalah sekelompok zat cair tak berbau yang digunakan sebagai plasticizer, yaitu salah satu additive PVC untuk menghasilkan produk PVC yang bersifat lunak/fleksibel seperti.kulit imitasi, sepatu, taplak meja transparan, dan lain-lain. Jenis plasticizer yang populer digunakan diantaranya DEHP/DOP, DINP, DIDP.
2.   Selain digunakan dalam sebagian produk dari bahan PVC, phthalates juga digunakan dalam produk-produk lain seperti karet, cat, tinta cetak, adhesive, lubricant dan beberapa jenis kosmetika.
3.  Tak ada satupun dari phthalates yang terbukti bersifat karsinogen (dapat menyebabkan penyakit kanker).
4.    Rumor yang juga banyak beredar adalah bahwa phthalates dapat menyebabkan tumor. Sumber dari rumor ini adalah suatu penelitian dimana tikus-tikus diberi makanan yang mengandung DOP dalam jumlah beribu-kali lipat dari yang mungkin terkonsumsi dalam kehidupan sehari-hari seekor tikus. Akibat dari konsumsi DOP dalam jumlah yang luar biasa besar ini adalah timbulnya tumor pada hati tikus. Ketika dalam percobaan lain DOP diberikan kepada beberapa jenis monyet, ternyata tidak mengakibatkan kelainan apapun. Monyet dianggap memiliki metabolisme yang lebih menyerupai metabolisme manusia. Saat ini dunia ilmiah mengakui bahwa phthalates dapat menyebabkan tumor pada tikus melalui mekanisme metabolisme yang tidak terdapat pada tubuh manusia.
5.   Rumor yang beredar juga menyebutkan bahwa phthalate dapat menyebabkan gangguan fungsi hormon, berkurangnya jumlah sperma pada pria dan gangguan reproduksi lainnya. Sumber dari rumor ini adalah suatu hipothesa bahwa ada zat-zat kimia yang dapat menyerupai fungsi hormon wanita (estrogen). Zat-zat inilah yang diduga menyebabkan banyak kasus berkurangnya jumlah sperma pada pria. Akan tetapi hingga hari ini hipothesa tersebut masih berupa hipothesa, tanpa dapat dibuktikan kebenarannya. Banyak studi telah dilakukan pada species tikus, dengan kesimpulan bahwa berbagai jenis phthalates tidak menyebabkan gangguan hormonal.
6.  Penggunaan DEHP/DOP dalam produk peralatan medis telah menjadi sesuatu yang vital bagi industri kesehatan. PVC yang menggunakan plasticizer DEHP telah menjadi pilihan utama dalam banyak aplikasi medis, seperti selang infus, kantung darah dll, karena sifatnya yang transparan, ekonomis, kuat, fleksibel/lunak, mudah disterilisasi dan tidak mengerut. Di Eropa DEHP adalah satu-satunya plasticizer yang penggunaannya direkomendasikan oleh European Pharmacopoeia. Penggunaan DEHP/DOP secara aman selama puluhan tahun dalam dunia medis merupakan bukti keamanan penggunaan bahan ini sehingga seharusnya tak perlu dikhawatirkan lagi.
7.   Phthalates tidak termasuk zat organic yang terakumulasi di lingkungan sekitar. Walaupun phthalates ditemukan tersebar di lingkungan sekitar, tapi jumlahnya amat sedikit karena molekul phthalates di alam terdegradasi oleh cahaya matahari dan juga secara biologis. Saat ini telah banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa phthalates tidak mendatangkan resiko kepada kesehatan manusia maupun kelestarian lingkungan hidup.
8.   Dalam European Union Official Journal (April 2006), Uni Eropa mengumumkan bahwa dua jenis plasticizer yang paling banyak digunakan diisononyl phthalate (DINP) dan diisodecyl phthalate (DIDP) tidak tergolong sebagai zat berbahaya dan tak menimbulkan resiko pada manusia maupun alam sekitarnya.
9.  Petisi yang dilakukan oleh beberapa kelompok Environ- mentalist di Amerika Serikat untuk melarang penggunaan PVC dalam produk mainan anak-anak ternyata ditolak oleh The United States Consumer Product Safety Commission (CPSC) (February 2003). CPSC menyatakan bahwa tak ada bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penggunaan bahan PVC pada mainan anak-anak dapat menimbulkan resiko kesehatan.
10. Tak ada bahan beracun yang layak dikonsumsi manusia. Segala jenis bahan yang terbukti beracun memang seharusnya dilarang. Sebaliknya, bahan yang bermanfaat yang tidak terbukti beracun selayaknya dapat terus digunakan untuk melayani kebutuhan masyarakat, apalagi bahan tersebut telah digunakan selama puluhan tahun.

Sumber : pvcindonesia.wordpress.com

130 Tahun PVC


Walau pertama kali ditemukan pada tahun 1872, ketika secara tak sengaja orang menemukan serbuk putih dalam botol berisi gas vinil klorida yang terekspos oleh sinar Matahari, orang harus menunggu 54 tahun berikutnya hingga ditemukannya teknik pemanfaatan polivinil klorida, serbuk putih yang biasa disebut PVC itu. Usaha pemanfaatan PVC pada awalnya banyak menemui jalan buntu karena sifatnya yang mudah rusak jika dipanaskan padahal pemanasan merupakan cara pengolahan yang paling logis, mengikuti analogi pengolahan besi, gelas serta beberapa bahan polimer organik yang ketika itu sudah ditemukan. Pada tahun 1926, seorang peneliti pada perusahaan ban BFGoodyear dalam usaha mencari formulasi lem untuk merekatkan karet ke logam menemukan bahan elastomer thermoplastik pertama di dunia (bahan elastis yang dapat diubah bentuknya jika dipanaskan) ketika memanaskan PVC dalam cairan tricresyl phosphate atau dalam dibutyl phthalate. Yang terjadi adalah bahwa PVC dapat bercampur secara sempurna (miscible) dengan masing-masing zat yang kemudian lazim disebut sebagai plasticizer itu, menghasilkan bahan baru dengan sifat yang dapat direkayasa, mulai dari yang keras, ketika hanya sedikit plasticizer dicampurkan dengan PVC, hingga yang sangat elastis, ketika komponen terbesar dalam campuran itu adalah plasticizer . Terobosan teknis ini merupakan awal dari revolusi penggunaan PVC sebagai commodity plastics, yang melibatkan penggunaan plasticizer (misalnya tricresyl phosphate atau dibutyl phthalate seperti dalam kisah diatas) guna mempermudah pemrosesannya serta memberinya sifat elastis yang cocok untuk berbagai aplikasi seperti kulit imitasi, plastik untuk alas meja, dan sebagainya. Terobosan teknis kedua berupa berkembangnya teknologi formulasi PVC dengan penggunaan zat-zat yang lazim disebut stabilizer, processing aid dan sebagainya, dan yang tak kalah penting, perkembangan teknologi mesin pemroses PVC sehingga dimungkinkan pemrosesan PVC tanpa kandungan plasticizer (rigid application). Kini mayoritas penggunaan PVC adalah pada aplikasi tanpa plasticizer tersebut terutama di bidang konstruksi, seperti berbagai jenis pipa untuk air bersih maupun untuk air limbah domestik, pembungkus (isolator) berbagai macam kabel, jendela, lantai, pelapis dinding (wall paper) dan sebagainya, serta porsi yang jauh lebih kecil untuk produk-produk botol plastik, plastik pembungkus dan sebagainya. Bisa dibilang PVC merupakan bahan plastik yang paling luwes karena dapat diformulasi dan diproses menjadi produk dengan sifat yang sangat berbeda, mulai dari yang paling keras seperti pipa, hingga yang lunak dan fleksibel.

Bagaimana PVC Dibuat?

PVC dihasilkan dari dua jenis bahan baku utama: minyak bumi dan garam dapur (NaCl). Minyak bumi diolah melalui proses pemecahan molekul yang disebut cracking menjadi berbagai macam zat, termasuk etilena ( C2H4 ), sementara garam dapur diolah melalui proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida (NaOH) dan gas klor (Cl2). Etilena kemudian direaksikan dengan gas klor menghasilkan etilena diklorida (CH2Cl-CH2Cl). Proses cracking/pemecahan molekul etilena diklorida menghasilkan gas vinil klorida (CHCl=CH2) dan asam klorida (HCl). Akhirnya, melalui proses polimerisasi (penggabungan molekul yang disebut monomer, dalam hal ini vinil klorida) dihasilkan molekul raksasa dengan rantai panjang (polimer): polivinil klorida (PVC), yang berupa bubuk halus berwarna putih. Masih diperlukan satu langkah lagi untuk mengubah resin PVC menjadi berbagai produk akhir yang bermanfaat.

Penampakan resin PVC sangat mirip dengan tepung terigu. Dan resin PVC memang dapat dianalogikan seperti tepung terigu: keduanya tidak dapat digunakan dalam bentuk aslinya. Seperti halnya tepung terigu yang harus diolah dengan mencampurkan berbagai kandungan lain hingga menjadi kue tart dan berbagai jenis roti yang menarik, resin PVC juga harus diolah dengan mencampurkan berbagai jenis zat aditif hingga dapat menjadi berbagai jenis produk yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Pemrosesan Menjadi Produk Akhir

Satu tahap penting lagi sebelum resin PVC bisa ditransformasikan menjadi berbagai produk akhir adalah pembuatan compound/adonan (compounding). Compound adalah resin PVC yang telah dicampur dengan berbagai aditif yang masing-masing memiliki fungsi tertentu, sehingga siap untuk diproses menjadi produk jadi dengan sifat-sifat yang diinginkan. Sifat-sifat yang dituju meliputi warna, kefleksibelan bahan, ketahanan terhadap sinar ultra violet (bahan polimer/plastik cenderung rusak jika terpapar oleh sinar ultra violet yang terdapat pada cahaya matahari), kekuatan mekanik transparansi, dan lain-lain. PVC dapat direkayasa hingga bersifat keras untuk aplikasi-aplikasi seperti pipa dan botol plastik, lentur dan tahan gesek seperti pada produk sol sepatu, hingga bersifat fleksibel/lentur dan relatif tipis seperti aplikasi untuk wall paper dan kulit imitasi. PVC dapat juga direkayasa sehingga tahan panas dan tahan cuaca untuk penggunaan di alam terbuka. Dengan segala keluwesannya, PVC cocok untuk jenis produk yang nyaris tak terbatas dan setiap compound PVC dibuat untuk memenuhi kriteria suatu produk akhir tertentu.

Compound PVC kemudian dapat diproses dengan berbagai cara untuk memenuhi ratusan jenis penggunaan yang berbeda, misalnya:
・ PVC dapat diekstrusi, artinya dipanaskan dan dialirkan melalui suatu cetakan berbagai bentuk, sehingga dihasilkan produk memanjang yang profilnya mengikuti bentuk cerakan tersebut, misalnya produk pipa, kabel dan lain-lain.
・ PVC juga dapat di lelehkan dan disuntikkan (cetak-injeksi) ke dalam suatu ruang cetakan tiga dimensi untuk menghasilkan produk seperti botol, dash board, housing bagi produk-produk elektronik seperti TV, computer, monitor dll.
・ Proses kalendering menghasilkan produk berupa film dan lembaran dengan berbagai tingkat ketebalan, biasanya dipakai untuk produk alas lantai, wall paper , dll.
・ Dalam teknik cetak-tiup (blow molding), lelehan PVC ditiup di dalam suatu cetakan sehingga membentuk produk botol, misalnya.
・ Resin PVC yang terdispersi dalam larutan juga dapat digunakan sebagai bahan pelapis/coating, misalnya untuk lapisan bawah karpet dll.

PVC dan Lingkungan Hidup

Telah menjadi mitos bahwa khususnya pembakaran sampah PVC memberikan kontribusi yang besar terhadap terjadinya dioxin. Dioxin dapat dihasilkan dari pembakaran bahan-bahan organoklorin, yang sebenarnya banyak terdapat di alam (dedaunan, pepohonan). Suatu penelitian yang dilakukan oleh New York Energy Research and Development Authority pada tahun 1987 menyimpulkan bahwa ada atau tidaknya sampah PVC tidak berpengaruh terhadap banyaknya dioxin yang dihasilkan dalam proses insinerasi/pembakaran sampah. Kontribusi terbesar bagi terjadinya dioxin adalah kebakaran hutan, hal yang justru tidak banyak diekspos.

Kandungan klor (Cl) dalam PVC diketahui memberikan sifat-sifat yang unik bagi bahan ini. Tidak seperti umumnya bahan plastik yang merupakan 100% turunan dari minyak bumi, sekitar 50% berat PVC adalah dari komponen klor-nya, yang menjadikannya sebagai bahan plastik yang paling sedikit mengkonsumsi minyak bumi dalam proses pembuatannya. Relatif rendahnya komponen minyak bumi dalam PVC menjadikannya secara ekonomis lebih tahan terhadap krisis minyak bumi yang akan terjadi di masa datang serta menjadikannya sebagai salah satu bahan yang paling ramah lingkungan.

Walaupun PVC merupakan bahan plastik dengan volume pemakaian kedua terbesar di dunia, sampah padat di negara-negara maju yang paling banyak menggunakan PVC-pun hanya mengandung 0,5% PVC. Hal ini dikarenakan volume pemakaian terbesar PVC adalah untuk aplikasi-aplikasi berumur panjang, seperti pipa dan kabel. Sampah PVC juga dapat diolah secara konvensional, seperti daur-ulang, ditanam dan dibakar dalam insinerator (termasuk pembakaran untuk menghasilkan energi).

PVC juga dianggap menguntungkan untuk aplikasi sebagai pembungkus (packaging). Suatu studi pada tahun 1992 tentang pengkajian daur-hidup berbagai pembungkus/wadah dari gelas, kertas kardus, kertas serta berbagai jenis bahan plastik termasuk PVC menyimpulkan bahwa PVC ternyata merupakan bahan yang memerlukan energi produksi terendah, emisi karbon dioksida terendah, serta konsumsi bahan bakar dan bahan baku terendah diantara bahan plastik lainnya. Bahkan sebuah kelompok pecinta lingkungan Norwegia, Bellona, menyimpulkan bahwa pengurangan penggunaan bahan PVC secara umum akan memperburuk kualitas lingkungan hidup.

Sumber : chem-is-try.org

Jumat, 03 September 2010

Komposisi Kimia Beberapa Material Pipa (JIS)

Berikut beberapa komposisi kimia material pipa standard JIS adalah sbb :
Symbol
Chemical composition %
C
Si
Mn
P
S
S10C
0.08-0.13
0.15-0.35
0.30-0.60
0.030 max.
0.035 max.
S12C
0.10-0.15
0.15-0.35
0.30-0.60
0.030 max.
0.035 max.
S15C
0.13-0.18
0.15-0.35
0.30-0.60
0.030 max.
0.035 max.
S17C
0.15-0.20
0.15-0.35
0.30-0.60
0.030 max.
0.035 max.
S20C
0.18-0.23
0.15-0.35
0.30-0.60
0.030 max.
0.035 max.
S22C
0.20-0.25
0.15-0.35
0.30-0.60
0.030 max.
0.035 max.
S25C
0.22-0.28
0.15-0.35
0.30-0.60
0.030 max.
0.035 max.
S28C
0.25-0.31
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S30C
0.27-0.33
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S33C
0.30-0.36
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S35C
0.32-0.38
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S38C
0.35-0.41
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S40C
0.37-0.43
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S43C
0.40-0.46
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S45C
0.42-0.48
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S48C
0.45-0.51
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S50C
0.47-0.53
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S53C
0.50-0.56
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S55C
0.52-0.58
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
S58C
0.55-0.61
0.15-0.35
0.30-0.90
0.030 max.
0.035 max.
Sumber : epcindo.com

Jenis-jenis Pipa Pada Jaringan Perpipaan Air Buangan

1. Pipa Persil
Pipa Persil adalah pipa yang langsung menerima air buangan dari sumbernya. Letaknya di pekarangan rumah atau gedung. Biasanya berdiameter 4-5 inchi dan berupa pipa (PVC).
2. Pipa Service
Pipa Servis adalah pipa yang menerima air buangan dari pipa persil. Letaknya di luar pekarangan gedung. Biasanya berdiameter 6-8 inchi.
3. Pipa Lateral
Pipa Lateral adalah pipa yang menerima air buangan dari pipa servis. Letaknya memanjang di sepanjang jalan di depan rumah atau gedung. Diameternya 8 inchi.
4. Pipa Cabang
Pipa Cabang adalah pipa yang menerima air buangan dari pipa lateral. Berdiameter minimal 8 inchi.
5. Pipa Induk
Pipa Induk adalah pipa yang menerima air buangan dari pipa cabang dan membawanya ke Bangunan Pengolahan Air Buangan.

Sumber : bulekbasandiang.wordpress.com

Kamis, 02 September 2010

Sebuah Pengakuan untuk Pipa PVC


Produk pipa PVC yang di-stabilisasi dengan Calcium Zinc untuk pertama-kalinya memperoleh penghargaan berupa masuknya produk ini ke dalam klasifikasi sebagai bahan yang “menarik secara ekologi” (“Ecologically Interesting”), menurut kajian yang dilakukan oleh Eco-Devis, suatu kelompok kerja di bawah organisasi lingkungan hidup Swiss Eco-Bau. Untuk memperoleh klasifikasi puncak “Ecologically Interesting”, suatu produk harus melalui kajian-kajian menyeluruh yang meliputi kajian keramahannya terhadap lingkungan dan dampaknya terhadap lingkungan, mulai dari masa pemrosesan bahan bakunya hingga proses produksinya menjadi produk akhir.
Pipa PVC, di-stabilisasi dengan Calcium Zinc, memperoleh klasifikasi Eco-Devis sebagai produk yang memenuhi standar ekologi yang tinggi.
Pipa PVC, di-stabilisasi dengan Calcium Zinc, memperoleh klasifikasi Eco-Devis sebagai produk yang memenuhi standar ekologi yang tinggi.
Pipa PVC yang di-stabilisasi dengan Calcium Zinc dinilai sebagai produk yang sangat ramah lingkungan, hal yang telah diakui oleh Eco-Devis dan juga the Swiss Health Authority. Kelompok Kerja Eco-Devis mengukur berbagai material bahan bangunan dari segi konsumsi energi yang dibutuhkan untuk memproduksinya, mulai dari konsep hingga proses produksinya. Untuk memperoleh klasifikasi puncak “Ecologically Interesting”, suatu produk tidak boleh mengandung sedikitpun zat berbahaya dan produk tersebut harus memiliki cara pembuangan atau teknik daur ulang yang dapat diterima menurut standar-standar keramahan terhadap lingkungan.
Eco-Devis merupakan suatu badan yang terdiri dari organisasi public maupun swasta, yang diakui dan didukung oleh the Swiss Society of Engineers and Architects, yang memiliki misi untuk mempromosikan teknik-teknik konstruksi bangunan yang berwawasan lingkungan. Sistem klasifikasi yang dilakukan oleh organisasi ini menentukan tingkat keramahan bahan-bahan bangunan terhadap lingkungan, yang menjadi panduan bagi para arsitek, disainer, kontraktor, insinyur dan ahli bangunan dalam menentukan pilihan bahan bangunan untuk bangunan-bangunan baru yang mereka tangani, sehingga diharapkan mereka mampu secara sadar membuat keputusan yang berwawasan lingkungan dalam pekerjaan mereka. Sistem klasifikasi ini juga digunakan sebagai syarat-syarat khusus dalam melakukan pembelian bahan-bahan bangunan dalam proses konstruksi gedung-gedung milik publik maupun milik swasta.
Chris Welton, Kepala Divisi Komunikasi organisasi PlasticsEurope menyambut gembira pengakuan terhadap Pipa PVC yang di-stabilisasi dengan Calcium Zinc ini: “Kami gembira keramahan pipa PVC terhadap lingkungan telah mendapat pengakuan dari suatu organisasi yang sangat terpercaya”.
Pengakuan ini bukan yang pertama didapat oleh produk PVC. Pada tahun 2007, jendela PVC menerima klasifikasi terhormat “Ecologically Interesting” dari Eco-Devis setelah dinilai memenuhi standar tinggi criteria keramahan terhadap lingkungan yang ditetapkan oleh organisasi tersebut.

Sumber : www.eco-bau.ch

Cara Memilih Material Pipa


Material pipa ada berbagai jenis. Bagaimana cara menentukan material yang harus digunakan? Untuk menentukan material, terutama untuk industri, faktor yang paling penting adalah fluida apa yang mengalir didalamnya. Selain itu, kondisi luar dari pipa juga mempengaruhi. Dan terakhir, tentu saja sisi ekonomi juga menjadi dasar pemilihan material.
Pipa dapat dibagi menjadi 2 bagian besar. Pipa dari logam dan non-logam. Logam terdiri dari carbon steel, stainless steel, aluminium, nickel dan lainnya. Berikut ini adalah contoh dalam desain pipa untuk pabrik industri gas alam, minyak, atau pabrik kimia lainnya.
Pertama, insinyur proses harus menghitung apa dan berapa banyak macam kandungan yang akan melewati pipa. Pada dasarnya, semua pipa untuk proses biasanya harus memakai pipa logam dan dimulai dari material carbon steel yang paling murah.
Akibat aliran fluida, bagian dalam pipa mengalami korosi, dan salah satu cara untuk menetapkan kecepatan korosi adalah memakai grafik de Waard – Milliams nomograph. Grafik ini membantu untuk menentukan berapa kecepatan korosi (mm/tahun) yang disebabkan adanya kandungan CO2 dalam fluida.
Problem disebabkan korosi dapat diatasi dengan menambah ketebalan pipa sebesar kecepatan korosi dikali tahun lamanya pabrik didesain. Tetapi, jika total ketebalan yang dibutuhkan untuk mengatasi korosi itu terlalu tebal, pipa akan menjadi sangat tebal dan tidak efektif dalam pembangunannya. Untuk keadaan ini, pipa dari stainless steel menjadi pilihan selanjutnya.
Selain korosi, suhu fluida juga menentukan material pipa. Semakin rendah suhu, logam akan menjadi mudah mengalami retakan. Ini karena sifat brittle (getas)  logam bertambah pada suhu rendah . Stainless steel merupakan salah satu yang tahan akan suhu rendah. Karena itu, untuk cryogenic service (fluida dengan suhu operasi dibawah -196 degC) stainless steel adalah material yang cocok dibandingkan dengan carbon steel.
Stainless steel sering disebut juga corrosion resistance alloy (campuran logam tahan korosi) dan tentunya lebih mahal dibandingkan carbon steel. Stainless steel bisa dibagi menjadi beberapa jenis, contohnya austenitic, feritic, martenistic, duplex dan high alloy stainless steel (campuran tinggi logam stainless steel). Sayangnya, stainless steel tidak tahan terhadap semua jenis korosi, terutama korosi yang disebabkan oleh klorida, sulfida serta fluida asam (sour fluid) lainnya.
Untuk sistem pipa yang mengalirkan fluida asam (piping system for sour service) biasanya di desain berdasarkan standar NACE (National Association of Corrosion Engineers) MR0175. Mulai tahun 2003, standar NACE MR0175 bersatu dengan ISO 15156 dan yang memiliki syarat desain yang sulit dibandingkan edisi tahun sebelumnya.
Berdasarkan NACE MR0175/ISO 15156, penggunaan austenitic stainless steel dibatasi oleh kombinasi dari kadar khlorida, H2S (hydrogen sulfide) dan suhu fluida. Jika austenitic stainless steel tidak dapat digunakan, maka penggunaan duplex atau high alloy stainless steel merupakan pilihan selanjutnya. Jika duplex atau high alloy stainless steel juga tidak dapat digunakan, maka pilihan selanjutnya adalah menggunakan logam campuran nikel seperti incoloy dan inconel.
Semakin tahan terhadap berbagai korosi, semakin mahal harga material tersebut. Untuk mengurangi biaya, pengaplikasian cladding atau overlay merupakan salah satu alternatif. Misalnya menggunakan pipa dari carbon steel dengan dilapisi logam mahal pada bagian dalamnya saja yang bersentuhan langsung dengan fluida sumber korosi akan bisa menekan biaya tanpa mengurangi ketahanan terhadap korosi.
Pemilihan material ini bukan hanya untuk pipa, tetapi juga berlaku untuk bejana (vessel), katup (valve) dan elemen pipa lainnya. Untuk katup, walaupun material dari badan katup bisa memakai carbon steel, tetapi bagian dimana korosi tidak diperbolehkan untuk menjaga kemampuan katup untuk menyekat (sering disebut sebagai trim, seperti bagian valve seat, stem dan lainnya), maka penggunaan stainless steel atau logam tahan korosi lainnya menjadi keharusan.
Pada saat melakukan pemilihan material yang sebenarnya, mungkin tidak akan semudah yang dijabarkan diatas, tetapi secara umum, begitulah proses pemilihan material pada saat mendesain pabrik industri.

Sumber : infometrik.com

Aksesori Plafon dari Pipa PVC

 HUNIAN bisa menjadi wadah mengekspresikan ide kreatif Anda. Menghias ruangan dengan benda-benda kreasi sendiri, dapat menimbulkan kepuasan. Barang-barang bekas, jika diolah lebih kreatif, bisa menghasilkan sesuatu yang bisa dimanfaatkan kembali. Selain menghemat pengeluaran untuk membeli aksesoris, proses kreatif itu juga meminimalkan sampah.
Contohnya, pipa PVC (Poly Vinyl Chloride). Bukan hanya bermanfaat untuk saluran air, sedikit kreatifitas, ternyata PVC bisa disulap menjadi kap lampu cantik. Membuatnya pun sangat mudah dan sederhana. Masing-masing kap terbuat dari pipa PVC berdiameter 30cm, dan tinggi 20cm. Bagian bawahnya diberi kaca es, sedangkan bagian atasnya menempel pada pengait. Agar semakin menarik, beri warna cerah, atau yang sedikit ngejreng. Selain mempercantik plafon, bisa juga menjadi aksen ruangan.

Sumber : nasional.kompas.com

Rabu, 01 September 2010

Proses Pemasangan Pipa Air

Jika Anda ingin menginstalasi air panas untuk rumah tinggal, ada beberapa kiat yang perlu diperhatikan. Biasanya, yang menjual alat pemanas air ini berikut pemasangannya. Namun, Anda dapat mengawasinya dan memilih alat atau pipa yang terbaik.

Kiat Memasang


Sebaiknya instalasi air panas dipasang bersamaan waktu dengan memasang instalasi air bersih atau saat pembangunan rumah. Memang biasanya petunjuk yang tertera berbahasa Inggris, dan sebenarnya kita tidak membutuhkan jasa
terjemahan Inggris untuk itu asalkan paham intinya. Berikut, 4 kiat agar mendapatkan hasil terbaik:

1. Tentukan titik keran air panas.
Penentuan titik ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya air panas dibutuhkan di kamar mandi, dapur, dan wastafel. Setelah itu, tentukan pula lokasi alat pemanas air. Tahap ini penting untuk menghitung kebutuhan pipa instalasi air dan menentukan jalur instalasinya. Untuk menekan biaya, tentukan jalur/jarak terpendek antara titik keran dengan mesin pemanas air.

2. Tentukan model alat pemanas.
Memilih alat pemanas sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Jika hanya untuk keperluan mandi dan wastafel, cukup pilih tangki yang berkapasitas 10 liter. Alat ini dapat dipasang di dalam kamar mandi sehingga menekan kebutuhan pipa. Kapasitas tangki lebih besar (lebih dari 30 liter) dibutuhkan jika titik keran air panas lebih banyak. Alat ini sebaiknya ditempatkan di luar ruangan. Terlebih jika Anda memilih pemanas gas.

3. Memilih material pipa instalasi.
Seperti alat kebutuhan rumah tangga yang lain, memilih material pipi juga penting, layaknya memilih laser auto level untuk rumah. Temperatur air yang tinggi berpotensi merusak beberapa jenis material. Untuk air panas, sebaiknya gunakan material yang tahan panas dan tekanan tinggi. Untuk panas sedang dapat menggunakan pipa PVC. “Ini pun mesti dipilih pipa PVC yang tebal dan kuat. Tapi saya enggak jamin pipa bakal kuat selamanya,” kata Jamilon, seorang mandor, yang sering menginstalasi air panas. Menurutnya, yang paling baik adalah menggunakan pipa tembaga khusus instalasi air panas. Pipa tembaga merupakan material yang paling populer diaplikasikan sebagai pipa instalasi air panas. Selain tembaga, masih ada material besi yang lebih tebal dan kuat. Namun, kata Sutono Hartanto, General Manager PT Bojong Wesplast, besi memiliki kelemahan juga. “Besi tidak fleksibel. Sambungannya rentan bocor. Bagian dalamnya juga bisa berkarat, sehingga air kotor dan bau,” ujarnya. Ia mengusulkan sebagai penggantinya bisa digunakan pipa jenis XLPE/PEX.

4. Menghubungkan pemanas dengan instalasi pipa.
Setelah pemanas terpasang pada dinding, hubungkan lubang input/output pemanas ke instalasi air. Hubungkan lubang input ke pipa instalasi pensuplai, sedangkan lubang output (buangan air panas) ke pipa instalasi air panas. Gunakan pipa fleksibel agar lebih praktis dan mudah. Sebaiknya pasang stop keran di antara kedua pipa fleksibel dengan kedua instalasi air.

Sumber : www.kompas.com 

Cara Memasang Instalasi Pipa Air Panas

Jika Anda ingin menginstalasi air panas untuk rumah tinggal, ada beberapa kiat yang perlu diperhatikan. Biasanya, yang menjual alat pemanas air ini berikut pemasangannya (Pipe Distributor). Namun Anda dapat mengawasinya dan memilih alat atau pipa yang terbaik.
Sebaiknya instalasi air panas dipasang bersamaan waktu dengan memasang instalasi air bersih atau saat pembangunan rumah.

Berikut 5 kiat agar mendapatkan hasil terbaik:
1. Tentukan titik keran air panas. Penentuan titik (pipe distributor) ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya air panas dibutuhkan di kamar mandi, dapur, dan wastafel. Setelah itu, tentukan pula lokasi alat pemanas air. Tahap ini penting untuk menghitung kebutuhan pipa instalasi air dan menentukan jalur instalasinya. Untuk menekan biaya, tentukan jalur/jarak terpendek antara titik keran (pipe distributor) dengan mesin pemanas air.
2. Tentukan model alat pemanas. Memilih alat pemanas sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Jika hanya untuk keperluan mandi dan wastafel, cukup pilih tangki yang berkapasitas 10liter. Alat ini dapat dipasang di dalam kamar mandi, sehingga menekan kebutuhan pipa. Kapasitas tangki lebih besar (>30liter) dibutuhkan jika titik keran air panas (pipe distributor) lebih banyak. Alat ini sebaiknya ditempatkan di luar ruangan. Terlebih jika Anda memilih pemanas gas.
3. Memilih material pipa instalasi. Temperatur air yang tinggi berpotensi merusak beberapa jenis material. Untuk air panas, sebaiknya gunakan material yang tahan panas dan tekanan tinggi. Untuk panas sedang dapat menggunakan pipa PVC (pipe distributor). “Ini pun mesti dipilih pipa PVC yang tebal dan kuat. Tapi sayaenggak jamin pipa bakal kuat selamanya,” kata Jamilon, seorang mandor, yang sering menginstalasi air panas. Menurutnya, yang paling baik adalah menggunakan pipa tembaga khusus instalasi air panas. Pipa tembaga (pipe distributor) merupakan material yang paling populer diaplikasikan sebagai pipa instalasi air panas. Selain tembaga, masih ada material besi yang lebih tebal dan kuat. Namun, kata Sutono Hartanto, general manager PT Bojong Wesplast, besi memiliki kelemahan juga. “Besi tidak fleksibel. Sambungannya rentan bocor. Bagian dalamnya juga bisa berkarat, sehingga air kotor dan bau,” ujarnya. Ia mengusulkan sebagai penggantinya bisa digunakan pipa jenis XLPE/PEX (pipe distributor).
4. Menghubungkan pemanas dengan instalasi pipa (pipe distributor). Setelah pemanas terpasang pada dinding, hubungkan lubang input/output pemanas ke intalasi air. Hubungkan lubang input ke pipa instalasi pensuplai (pipe distributor), sedangkan lubang output (buangan air panas) ke pipa instalasi air panas. Gunakan pipa fleksibel agar lebih praktis dan mudah. Sebaiknya pasang stop keran di antara antara kedua pipa fleksibel dengan kedua instalasi air.
Sumber : ideaonline.co.id

Mengapa Saluran Air di Rumah Memakai Pipa PVC

Quantcast
pipes 
ADA beberapa hal mendasar yang bisa membuat rumah kita nyaman dihuni, di antaranya adalah kelancaran sistem saluran di dalam rumah kita. Tanpa ini semua kenyamanan dalam rumah kita akan terganggu.
Sama seperti sistem saluran dalam tubuh, rumah kita punya dua jenis saluran: saluran masuk dan saluran pembuangan. Karena mereka bekerja bersamaan, maka bisa kita sebut sebagai suatu sistem, yaitu sistem saluran. Di suatu rumah saluran masuk adalah saluran air bersih, sedangkan keluar adalah saluran-saluran air kotor dan saluran air hujan.
Membicarakan sistem saluran dalam rumah kita tentu sangat teknis di samping kita harus memerhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita pahami agar kita bisa menghindari atau mengantisipasi hal-hal buruk sehubungan dengan sistem saluran ini.
Umumnya sistem saluran di dalam sebuah rumah tinggal terdiri atas, pertama, saluran air bersih sebagai sistem masuk. Kedua, saluran air bekas kamar mandi dan dapur. Ketiga, saluran air WC. Keempat, saluran air hujan.
Saluran suplai air bersih
winlon
Dalam membuat saluran air bersih kita punya dua pilihan bahan, yaitu dengan pipa besi yang digalvanis (lapisan tahan karat/sering disebut pipa GIP) dan pipa PVC pipa yang dibuat dari polyvinyl chloride, polimer yang disuling dari minyak bumi yang direkayasa. Keduanya punya kelebihan dan kelemahan. Namun, pada intinya umumnya dipakai pipa PVC karena jauh lebih murah (hampir empat lebih murah). Pipa GIP dipakai hanya pada tempat terbuka/tidak terlindungi karena memang pipa ini lebih tahan terhadap benturan mekanis.
Poin utama dari sistem saluran ini adalah tekanan air di dalam pipa. Diupayakan agar tekanan airnya cukup kuat dan merata di semua tempat. Hal yang pertama agar cukup lancar keluarnya dari keran/faucet. Kedua agar tidak satu keran pun yang akan kehilangan tekanan air pada saat beberapa keran dinyalakan. Cara meningkatkan agar tekanan air cukup kuat adalah dengan menggunakan tangki air sebagai sumber catu air, yang diletakkan di tempat yang lebih tinggi dari semua titik keran, atau dengan pompa booster (pompa air yang khusus digunakan untuk meningkatkan tekanan).
Sementara untuk menjaga tekanan air sama di semua titik keran, upaya yang dilakukan adalah dengan membuat jaringan pipa yang menutup (loop)- artinya ujung pipa terakhir menyambung kembali ke ujung awal. Hal ini menyebabkan tiadanya pipa di ujung saluran yang umumnya memiliki tekanan yang paling rendah. Cara lainnya adalah dengan memperbesar ukuran pipa instalasi di bagian hilir.
Saluran air kamar mandi
Juga umumnya menggunakan PVC. Di masa lalu menggunakan pipa yang terbuat dari tembikar. Yang perlu diperhatikan di sini ialah dibutuhkan manhole (bak kontrol) di setiap perubahan arah saluran atau pada jarak yang cukup jauh. Manhole ini dimaksudkan untuk mempermudah perawatan. Untuk menghindari masuknya tikus, sebaiknya di setiap ujung pipa diberi jeriji antitikus yang dibuat dari besi.
Saluran air limbah WC. Berlainan dengan limbah cair lainnya yang bisa langsung dibuang ke saluran terbuka atau diresapkan ke tanah, limbah WC ini harus mengalami suatu proses “penstabilan” dulu sebelum bisa diresapkan ke tanah. Secara teknis, yang dimaksud penstabilan adalah mengubah sifat limbah WC yang tidak stabil karena bersifat organis. Artinya bisa menjadi busuk dan bau, dan secara ilmu lingkungan tidak bisa ditempatkan di tempat terbuka atau diresapkan langsung ke dalam tanah, menjadi suatu zat anorganis yang stabil dan tidak berubah lagi sifat maupun bentuknya. Hal ini dilakukan dalam suatu fasilitas yang kita kenal sebagai septic tank.
Septic tank adalah sebuah bak penampung yang “mempekerjakan” bakteri anaerobik (bakteri yang tak membutuhkan oksigen untuk hidupnya) untuk menstabilkan limbah WC tadi.
Namun, beberapa hal yang kita perlu ketahui. Menurut Satrio, ahli teknik penyehatan dari ITB, sebenarnya proses penstabilan di dalam septic tank, kalau kita mengikuti parameter-parameter kestabilan limbah, hanya bisa dilakukan sampai tingkat 60 persen. Parameter kestabilannya adalah antara lain tingkat BOD (biological oxygen demand = tingkat kebutuhan zat asam biologis, maksimal 50 mg/liter) dan tingkat keenceran (suspended solidity, maksimal 100 mg/l) dari limbah. Limbah dengan tingkat BOD yang terlalu tinggi akan “merampas” oksigen yang dikandung air sungai tujuan akhir pembuangan limbah, yang dibutuhkan oleh makhluk lain di tempat itu, seperti ikan. Adapun tingkat keenceran yang terlalu tinggi akan mengurangi kejernihan fisik air sungai tersebut.
Karena itu, sesudah melewati septic tank, cairan limbah belum bisa dibuang ke saluran terbuka. Cairan ini harus diresapkan ke dalam tanah (dengan sumur peresap) untuk distabilkan lebih lanjut oleh bakteri-bakteri yang ada dalam tanah. Oleh karena itu perlu dibuat jarak antara sumber air bersih di dalam tanah dengan sumur peresapan ini. Paling tidak dalam jarak mendatar 10 meter.
Sehubungan dengan jarak ini, kita harus berhati-hati menempatkan septic tank atau sebaliknya, membuat sumur pompa. Kita harus melihat posisi kedua instalasi tersebut dengan tetangga, apalagi kalau lahan kita tidak begitu besar. Umumnya septic tank dan sumur peresapnya berada di halaman depan, sementara sumur pompa/sumber air berada di halaman belakang, dengan demikian peletakan kedua benda tersebut tidak saling mengganggu.
Hal lainnya adalah bahwa untuk melindungi bakteri-bakteri septic tank, sebaiknya kita jangan sekali-kali membuang air sabun atau cairan yang mengandung zat-zat antiseptik ke dalam WC, karena bisa membunuh bakteri-bakteri di dalamnya, dan kalau bakteri-bakteri septic tank ini punah, tentu proses penstabilan tadi tidak berjalan.
Sumber : dannyprijadi.wordpress.com

Macam-macam ukuran PIPA PVC dan kegunaannya

Polyvinyl chloride (PVC) adalah pipa yang terbuat dari plastik dan beberapa kombinasi vinyl lainnya. Memiliki sifat yang tahan lama dan tidak gampang dirusak. Pipa PVC juga tidak berkarat atau membusuk. Oleh karena itu, PVC ini paling sering digunakan dalam sistem irigasi/perairan dan pelindung kabel.
Di Indonesia standard ukuran yang dipakai untuk system perairan rumah tangga atau lainnya adalah standart JIS (Japanese Industrial Standard), sedangkan untuk PDAM biasanya memakai standard Nasional SNI.
Berikut ini adalah macam-macam ukuran pipa PVC dengan standard JIS (satuan inch) yang dimulai dari AW 1/2″ sampai AW 10″ (atau lebih), D 1 1/4″ sampai D 10″ (atau lebih) dan C 5/8″ sampai C 5″

AW 1/2″ D 1 1/4″ C 5/8″
AW 3/4″ D 1 1/2″ C 1/2″
AW 1″ D 2″ C 3/4″
AW 1 1/4″ D 2 1/2″ C 1″
AW 1 1/2″ D 3″ C 1 1/4″
AW 2″ D 4″ C 1 1/2″
AW 2 1/2″ D 5″ C 2″
AW 3″ D 6″ C 2 1/2″
AW 4″ D 8″ C 3″
AW 5″ D 10″ C 4″
AW 6″
C 5″
AW 8″

AW 10″

AW = paling tebal, biasanya dipakai untuk perairan yang memiliki tekanan (seperti pakai pompa)
D = tidak terlalu tebal, bisa untuk tekanan yang tidak terlalu besar atau bisa dipakai untuk buangan.
C = paling tipis, biasanya untuk buangan air, tidak bisa untuk tekanan
Berikut ini maksud dari angka dibelakang kode AW/D/C


5/8″ 17 mm
1/2″ 22 mm
3/4″ 26 mm
1″ 32 mm
1 1/4″ 42 mm
1 1/2″ 48 mm
2″ 60 mm
2 1/2″ 76 mm
3″ 89 mm
4″ 114 mm
5″ 140 mm
6″ 165 mm
8″ 216 mm
10″ 267 mm

Kegunaan pada umumnya tiap ukuran :
C 5/8
untuk pelindung kabel listrik
AW 1/2, 3/4
biasa dipakai untuk supply air di rumah tangga. Untuk ukuran yang lebih besar biasanya dipakai kalau memang membutuhkan debit air yang lebih besar.
D 2 1/2, 3, 4
biasa dipakai untuk air buangan di rumah tangga. Bisa saja pakai C tapi lebih baik gunakan type D kalau pipanya tidak ditanam di tembok, takutnya kalau ada apa-apa misalnya wc buntu dan perlu disedot, bisa pecah kalau tidak kuat.
C 3, 4
biasa untuk pembuangan air yang memiliki tekanan rendah

Sumber : dannyprijadi.wordpress.com

Pemasangan Pipa PVC

Apa itu Pipa PVC?
Pipa PVC dibuat dari polyvinyl chloride yang pada umumnya digunakan sebagai saluran air dalam suatu proyek perumahan atau gedung atau jalan dll. Pipa PVC ini sifatnya keras, ringan, dan kuat. Karena penginstalannya mudah, maka sangatlah ideal jika digunakan untuk saluran dibawah sink dapur, kamar mandi, dll. Bahkan penggunaan pipa PVC ini dapat bekerja lebih baik daripada menggunakan pipa besi yang perlu disolder, juga tahan terhadap hampir semua alkalin atau zat beracun serta mudah dipasang.

PVC memiliki banyak keuntungan, yakni:
▪ Penginstalannya mudah.
▪ Tahan terhadap bahan kimia
▪ Sangat kuat
▪ Memiliki daya tahan korosi.
▪ Daya konduksi panas yang rendah
▪ Biaya instalasinya rendah
▪ Hampir bebas pemeliharaan (virtually free maintenance)

Pemotongan dan alat-alat sambungan (Cutting and Fitting)
ujung pipa yang sudah bersih
PVC dapat dipotong dengan mudah. Anda dapat memotong dengan gergaji besi, tetapi penggunaan abrasive disk sangat dianjurkan untuk mendapatkan potongan yang baik dan lurus. Dan ingat, rangkaian pipa yang potongannya tidak lurus bisa menyebabkan rangkaiannya mudah terlepas.
Cobalah untuk mengukur dua kali dan potong sekali. Setelah pemotongan, bersihkan semua serutan diujung pipanya baik dari dalam maupun luar. Setelah pipa dipotong dengan ukuran yang tepat, taruhlah beserta alat2 sambungannya di permukaan lantai untuk menentukan apakah panjangnya sudah benar. Jika panjangnya sudah benar, siap untuk melanjutkan instalasi.
PVC Cleaners dan semen 
Untuk menghubungkan pipa PVC satu sama lain diperlukan semen khusus yang biasa kita sebut lem PVC. Pertama, pipa harus dibersihkan sampai benar-benar bersih, lalu olesi bagian dalam alat sambungannya dengan semen, segera memasukkan pipa PVC, dan putar pipa 1/4 lingkaran untuk memastikan kalau semen sudah betul-betul menutupi pipa. Pastikan arah joinnya sudah terpasang benar.
Setelah pipa ditaruh di tempat yang telah ditentukan dan anda sudah memastikan ukuran panjang pipanya dengan tepat, pasanglah gantungan untuk menyangga pipa. Ini mengurangi beban di sendi yang mungkin dapat menyebabkan kebocoran. Ikuti standarisasi pengukuran jarak dari gantungan ke gantungan, pastikan untuk dapat di ekspansi dan kontraksi dan pastikan juga untuk melindungi pipa dari paku, screws atau bahan-bahan abrasive.

FAQ
Apakah pipa PVC dapat didaur ulang?
  • Ya. Pipa PVC dapat dihancurkan dan dikembalikan melalui extruder proses untuk memproduksi pipa yang baru. Tapi jangan kuatir karena pipa PVC ini kuat dan tahan lama yang menyebabkan jarang sekali didaur ulang.
Apakah PVC tahan terhadap sinar UV?
  • Salah satu kandungan yang melekat di pipa PVC adalah stabilizers yang berfungsi untuk melindungi serangan sinar UV yang ada pada sinar matahari. Mungkin beberapa perubahan warna bisa saja terjadi, ini disebabkan adanya dampak perlawanan dari sifat kandungan tersebut. Cara mengatasinya cobalah untuk mengecat pipa dengan cat latex yang tidak mengandung minyak, masalah ini sudah bisa terselesaikan.
Apakah Pipa PVC tahan api?
  • Seperti plastik, pipa PVC akan mencair jika terkena suhu tinggi. Namun, proses itu segera berhenti ketika sumber api sudah tidak ada. Studi menunjukkan bahwa kurang dari 1% kalau pipa PVC adalah penyebab kebakaran dari semua bahan-bahan yang mudah terbakar dalam sebuah bangunan. Pipa PVC mudah dipasang. Berat yang ringan akan memudahkan tukang pipa untuk menangani. Ketika melakukan penggantian pipa saluran air di sebuah bangunan, cobalah untuk mengunakan pipa PVC.
Sumber : dannyprijadi.wordpress.com